Totalitas Dalam Berkarya

“Totalitas dalam berkarya ”

Progress semester 2 saya di ITB menurun drastis, semua target, capaian harian , capaian kelompok, target tahunan hilang, meskipun beberapa ada yang berhasil tercapai #totalitas
okay setelah saya menelisik kedalam diri ini, ada permasalahan yang cukup serius dalam diri saya, yaitu totalitas.

permasalahan kompleks yang jarang disadari oleh pemuda-pemudi, permasalahan yang akhirnya membuat saya “menangis” karena dampak dari kelalaian ini.#totalitas

Muhammad, seorang pemuda, pernah menjadi pengembala domba yang dipercaya oleh banyak orang Mekkah saat itu untuk menjaga domba-dombanya, yang upahnya hanya segenggam kurma. Tapi kita lihat hasilnya, semua domba yang dijaga beliau aman, beliau tidak lalai dalam menjaga domba2 tersebut sehingga beliau dipercaya oleh masyarakat tanpa melihat imbalan dari menjaga domba2 tersebut . Seorang pebisnis handal, di usia 12 tahun sudah ikut dengan pamannya berdagang, yang karena keistiqomahan dan kejujurannya sehingga mendapat simpati dari banyak saudagar untuk menanamkan “modal” kepadanya, termasuk Khadijah. Seorang Rasul yang membangun “generasi pelopor” para sahabat seperti Abu Bakar,Umar, Ali,Utsman, yang ketika masanya, mereka semua menjadi orang-orang yang besar dan sangat berpengaruh dalam perkembangan Islam. Dan mereka merupakan sebaik-baik generasi yang pernah ada di dunia ini.
Apakah semua itu terjadi tanpa melewati proses yang panjang atau hanya terjadi tanpa kesungguhan? #totalitas

Imam Bukhari menghabiskan waktu 16 tahun untuk  mengumpulkan hadits-hadits Rasulullah, bekeliiling dari suatu daerah ke daerah lain. Lebih dari itu, setiap hadits yang baru beliau dapatkan tidak langsung diriwayatkannya melainkan didiskusikan dengan perawinya, di seleksi dan di tinjau apakah sanad dari hadits tersebut bersambung, apakah perawi tersebut “kuat” atau dapat dipercaya, dll. Banyak faktor yang beliau gunakan untuk menjaga ke”sah”an dari sebuah hadits yang kemudian akan diriwayatkan dan sampai saat ini kita gunakan hadits2 yg diriwayatkan beliau menjadi rujukan dalam mempelajari Islam dan mempraktikannya.
apakah semua itu dibuat dengan main-main?#totalitas

ditengah2 evaluasi diri akhir semester 2 ini, saya tidak sengaja mendapatkan video yang di post oleh seorang sahabat yang kontainnya sangat bagus, mengingatkan kembali tentang hakikat penciptaan manusia.

http://www.youtube.com/watch?v=FSgePfgbfaU&feature=share

bahwa sebenernya segala yang kita (muslim) kerjakan adalah dalam rangka beribadah kepada-Nya, so kenapa kita ga serius dalam melakukannya? kenapa kita setengah-setengah?
pelajaran yang sangat berharga bahwa apapun yang kita buat itu dilihat oleh Allah, Rasul dan para orang salih (lupa lokasi dalilnya di Alqur’an). Dan Allah  mencintai keindahan, bukankan keindahan dihasilkan dari sebuah totalitas dalam berkarya?

semoga di semester 3 nanti progress kita akan membaik dan kembali mengukir goresan-goresan cerita hidup yang belum selesai di kampus ganesha 🙂

#semogaevaluasiinibermanfaat aamiin

Tinggalkan komentar